Sewaktu kuliah, salah satu dosen di kampus tempat saya kuliah, Ibu Arba'iyah Satriani, S.Pi., M.A (Hons) bertanya, “Berapa orang di antara kalian yang punya paspor?”
Tentu
saja, tidak semua mahasiswa memiliki paspor, termasuk saya. Terakhir kali saya
pergi ke luar negeri adalah saat saya duduk di bangku sekolah dasar.
“Ngapain
juga saya harus punya paspor? Saya kan bukan WNI yang kuliah apalagi kerja di
luar negeri?”, jawab saya dalam hati.
Jawaban
yang diutarakan Bu Aan (nama panggilan dosen saya) sungguh menampar saya. Beliau
berkata, “Prof. Rhenald Kasali, dosen Universitas Indonesia mewajibkan
mahasiswa S1 yang diajarnya supaya punya paspor di akhir semester. Supaya kalau
ada kesempatan ke luar negeri, entah itu liburan, kuliah, maupun bekerja di
luar negeri, tinggal berangkat aja, gak usah repot bikin paspor yang
birokrasinya rumit”
Tak lama
setelah mendengar apa yang diutarakan oleh Bu Aan, saya langsung Googling tata
cara pembuatan paspor seperti apa, termasuk biayanya. Begitu ada uang, saya
langsung membuat paspor di Imigrasi Kota Bandung.
Hingga
saya lulus kuliah, paspor yang sudah susah-susah saya buat memang tidak berguna
sama sekali karena saya gak pernah ke luar negeri sama sekali! Gimana mau ke
luar negeri, saat masih kuliah, jangankan ke luar negeri, ke kampus saja masih
pakai angkot karena saya belum punya sepeda motor! ~wqwqwq
Namun
paspor saya akhirnya bisa berguna saat sepupu saya tiba-tiba menelpon saat saya
lagi latihan di gym. Beliau tiba-tiba berkata yang kurang lebih, “Besok
sibuk gak? Singapore yuk! Kita lagi di Batam. Kamu ke Jakarta dulu ambilin
paspor kita yang gak kita bawa. Nanti tiket dan akomodasinya kita bayarin!”
Seketika,
saya senang bukan kepalang! Apa yang dikatakan Bu Aan dan Prof. Rhenald Kasali
seolah jadi kenyataan. Dari situ, saya langsung sadar pentingnya punya paspor.
Coba bayangkan jika saat itu saya gak punya paspor? Saya gak bisa punya
kesempatan untuk ke Singapore sama sekali bukan?
Pentingnya
punya paspor menurut Prof. Rhenald Kasali bisa kalian baca di sini: Passport
(by rhenald kasali)
Yah,
sebetulnya bisa aja ke Singapore, bikin paspor dulu. Ada layanan percepatan
pembuatan paspor. Beberapa teman saya yang tiba-tiba harus ke luar negeri untuk
urusan pekerjaan bisa bikin paspor secara instant di Imigrasi. Tapi kan ribet
dan mahal? Jadi lebih baik punya paspor sedari awal.
Sewaktu
kuliah pun, saya belum punya sepeda motor dan mobil, tapi sedari SMA, saya
sudah memiliki SIM C dan juga SIM A. Jadi ketika saya harus mengendarai sepeda
motor maupun mobil milik orang lain, saya gak harus khawatir kena tilang akibat
kedapatan gak punya SIM. Seperti itulah kira-kira.
Hingga
saat ini, saat saya berusia 31 tahun pun, teman-teman saya masih banyak yang
belum punya paspor karena mereka berpikir, “Ngapain punya paspor? Wong gak
ke luar negeri!”
Pikiran
mereka gak sepenuhnya salah. Saya juga dulu mikirnya gitu. Tapi gak lama
setelah saya perpanjang paspor, tepatnya pada tahun 2018, saya langsung
ditelpon sepupu saya buat diajakain ke Singapore seperti yang saya ceritakan di
atas!
Salah
satu teman saya pun pernah berkata, “Semesta akan bekerja seperti yang kamu
pikirkan. Jika kamu berpikir kamu hebat, maka kamu adalah orang hebat dan
semesta akan mendukungnya dengan cara yang misterius”
Mungkin
implementasi dari cara kerja semesta yang misterius itu adalah saya yang
tiba-tiba diajak ke Singapore tak lama setelah saya perpanjang paspor di tahun
2018 yang lalu.
Guru
saya saat SMA pun berkata, “Semesta mendukung alias mestakung. Ketika kamu
ingin masuk ITB dan kamu berusaha belajar dan berdoa, semesta akan berusaha
mewujudkan keinginan kamu tersebut”
Dalam kurun waktu 23 tahun terakhir,paspor saya memang hanya saya gunakan di tahun 2018 saat saya pergi ke Singapore. Namun saya teta memperpanjang paspor saya di tahun 2023 dengan harapan, “Siapa tahu ada kesempatan untuk ke luar negeri seperti lima tahun yang lalu? Siapa tahu semesta akan mendukung usaha dan harapan saya tersebut?”
By the
way, bikin paspor sekarang harus antri lewat aplikasi M-Paspor. Coba tebak?
Sudah daftar antrian, saat kamu di Imigrasi masih harus fotokopi ini itu dan
isi berbagai form juga lho! ~wqwqwq
0 Comments